Rabu, Oktober 21, 2009

Asal Mula Guntur

Dahulu kala peri dan manusia hidupberdampingan dengan rukun. Mekhala, si peri cantik dan pandai, berguru pada Shie, seorang pertapa sakti. Selain Mekhala,Guru Shie juga mempunyai murid laki- laki bernama Ramasaur. Murid lakilaki ini selalu iri pada Mekhala karena kalah pandai. Namun Guru Shie tetap menyayangi kedua muridnya. Dan tidak pernah membedakan mereka. Suatu hari Guru Shie memanggil mereka dan berkata, "Besok, berikan padaku secawan penuh air embun. Siapa yang lebih cepat mendapatkannya, beruntunglah dia. Embun itu akan kuubah menjadi permata, yang bisa mengabulkan permintaan apapun." Mekhala dan Ramasaur tertegun.Terbayang oleh Ramasaur ia akan meminta harta dan kemewahan. Sehingga ia bisa menjadi orang terkaya di negerinya. Namun Mekhala malah berpikirkeras. Mendapatkan secawan air embun tentu tidak mudah, gumam Mekhala di dalam hati. Esoknya pagi-pagi sekali kedua muriditu telah berada di hutan. Ramasaur dengan ceroboh mencabuti rumput dan tanaman kecil lainnya. Tetapi hasilnya sangat mengecewakan. Air embun
selalu tumpah sebelum dituang ke cawan. Sebaliknya, Mekhala dengan hatihati
menyerap embun dengan sehelai kain lunak. Perlahan diperasnya lalu
dimasukan ke cawan. Hasilnya sangat menggembirakan.
Tak lama kemudian cawannya telah penuh.
Mekhala segera menemui Guru Shie dan
memberikan hasil pekerjaannya. Guru Shie
menerimanya dengan gembira. Mekhala memang
murid yang cerdik. Seperti janjinya, Guru Shie
mengubah embun itu menjadi sebuah permata
sebesar ibu jari. " Jika kau menginginkan sesuatu,
angkatlah permata ini sejajar dengan keningmu.
Lalu ucapkan keinginanmu," ujar Guru Shie.
Mekhala mengerjakan apa yang diajarkan
gurunya, lalu menyebut keinginannya. Dalam
sekejap Mekhala telah berada di langit biru.
Melayang-layang seperti Rajawali. Indah sekali.
Sementara itu, baru pada senja hari Ramasaur berhasil mendapat secawan
embun. Hasilnya pun tidak sejernih yang didapat Mekhala. Tergopoh-gopoh
Ramasaur menyerahkannya pada Guru Shie. "Meskipun kalah cepat dari
Mekhala, kau akan tetap mendapat hadiah atas jerih payahmu," kata Guru
Shie sambil menyerahkan sebuah kapak sakti. Kapak itu terbuat dari perak.
Digunakan untuk membela diri bila dalam bahaya. Bila kapak itu dilemparkan
ke sasaran, gunung pun bisa hancur.
Ternyata Ramasaur menyalahgunakan hadiah itu. Ia iri melihat Mekhala yang
bisa melayang-layang di angkasa. Ramasaur segera melemparkan kapak itu
ke arah Mekhala. Tahu ada bahaya mengancam, Mekhala menangkis kapak
itu dengan permatanya. Akibatnya terjadilah benturan dahsyat dan cahaya
yang sangat menyilaukan. Benturan itu terus terjadi hingga saat ini, berupa
gelegar yang memekakkan telinga. Orang-orang menyebutnya "guntur".

Tidak ada komentar: